Sabtu, 22 Oktober 2016

KUNCI-KUNCI PERLENGKAPAN OTOMOTIF

KUNCI  PAS                                                                                 KUNCI  RING
                     

RACKET                                          SLIDING HANDEL
             

BATANG UNIVERSAL                            BATANG PERPANJANGAN
  

SAMBUNGAN SHOK UNIVERSAL                    KUNCI BUSI
     

KUNCI RODA                                               KUNCI ALLEN
                 
KUNCI INGGRIS                                        OBENG
         

OBENG KETOK                                                     SKRAP
       

TREAD GAUGE                                         FEELER GAUGE
       

TANG POTONG                                          TANG KOMBINASI
         
TANG MONCONG PANJANG
TANG SAMBUNGAN SLIP
TANG AER
TANG GREEP/ BUAYA
TANG PEMOTONG KABEL
TANG SPEE
PALU KONDE
PALU TEMBAGA
PALU PLASTIK
PALU KULIT
PALU KARET
KUNCI NIPEL

makalah alat-alat sst (special service tools)

makalah alat-alat sst bisa

MAKALAH KOMUNIKASI DALAM JARINGAN

GRATIS DOWNLOAD MAKALAH KOMUNIKASI DALAM JARINGAN http://adf.ly/1f26j4

MAKALAH KOMUNIKASI DALAM JARINGAN

GRATIS DOWNLOAD MAKALAH KOMUNIKASI DALAM JARINGAN http://adf.ly/1f26j4

Selasa, 11 Oktober 2016

KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAPASAN



1.      TBC
Tuberkulosis (TBC) | TBC adalah penyakit hasil infeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang penularannya terjadi melalui udara. Proses infeksinya yakni, bakteri masuk dan terkumpul di dalam paru-paru, kemudian menyebar melalui pembuluh darah, menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti paru-paru, otak, ginjal, tulang, saluran pencernaan, dan kelenjar getah bening, kemudian pada paru-paru terbentuk tuberkel (koloni bakteri yang dorman/istirahat), selanjutnya jika kekebalan tubuh kurang baik, tuberkel akan bertambah banyak dan membentuk ruangan di dalam paru-paru, ruangan tersebut memproduksi dahak (sputum).

Saat ini, TBC sudah banyak dapat dicegah dengan diadakannya vaksinasi pada bayi, deteksi dini, serta perawatan lebih lanjt untuk kasus tertentu. Cara yang paling tepat untuk menjauhi peyakit ini adalah dengan melakukan pola hidup sehat (pola makan, istirahat, dan olahraga yang baik).
2.      FARINGITIS
Faringitis (bahasa Latin: pharyngitis) | Faringitis atau yang kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan adalah peradangan pada faring dan tenggorokan. Faringitis menyebabkan rasa sakit ketika menelan makanan. Faringitis sendiri disebabkan oleh infeksi virus, seperti virus influenza, bakteri, seperti bakteri Streptococcus sp. dan Corynebacterium sp., merokok, menelan racun, reaksi alergi, atau refluks asam lambung (pengaliran kembalo isi lambung ke kerongkongan).

Terdapat dua jenis faringitis berdasarkan tingkat keakutannya:
1 | Faringitis akut, yaitu randang tenggorokan yang masih baru. Gejala yang dirasakan yakni nyeri tenggorokan dan biasanya disertai dengan demam dan batuk.
2| Faringitis kronis, yaitu radang tenggorokan yang sudah berlangsung lama. Gejala yang dirasakan yakni merasakan adanya sesuatu yang mengganjal di tenggorokan, namun tidak disertai nyeri menelan.
3.      PNEMONIA
Pneumonia (Radang Paru-Paru) | Pneumonia atau yang biasanya disebut radang paru-paru adalah peradangan paru-paru yang dapat mengakibatkan alveolus terisi oleh cairan yang berlebihan. Pneumina sudah menjadi masalah serius, dan telah menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Penyebab Pneumonia adalah infeksi bakteri, seperti Mycoplasma pneumoniae dan Streptococcus pneumoniae, virus, atau jamur seperti  Aspergillus fumigatus dan Actinomyces israeli. Penyakit ini sangat rentan menyerang perokok dan peminum alkohol.
Pneumonia biasanya berawal dari infeksi saluran pernapasan atas, kemudian berpindah ke saluran pernapasan bawah. Pencegahan pneumonia bisa dilakukan dengan melakukan vaksinasi terhadap Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae. Cara ini sudah memiliki hasil yang baik.
4.      DIFTERI
Difteri | Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae atau Corynebacterium ulcerans. Bakteri penyebab difteri ini dapat menyebar melalui kontak mulut dan hidung sehingga cairan memasuki tubuh, dari jari-jari dan handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi.
Gejala yang mengindikasikan penyakit ini adalah:
1 | Terbentuknya membran abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
2 | Demam dan menggigil.
3 | Sakit tenggorokan dan suara serak.
4 | Sulit bernapas atau napas yang cepat.
5 | Pembengkakan kelenjar limfa pada leher.
6 | Lemas dan lelah.
7 | Hidung beringus. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan  terkadang berdarah.
5.      ASFIKSIA
Asfiksia | Asfiksia adalah kondisi ketika pernapasan kekurangan oksigen dari luar tubuh, sehingga berakibat kepada kegagalan fungsi paru-paru (metabolisme tubuh) hingga kematian. Asfiksia dapat terjadi ketika kita tenggelam di dalam air, menahan napas terlalu lama, kondisi lingkungan yang minim oksigen, ataupun gangguan pada sistem saraf pusat.
Asfiksia pun dapat dan sering terjadi pada bayi, yang dinamakan asfiksia neonatorum. Yaitu keadaan dimana bayi gagal melakukan proses bernapas secara teratur setelah kelahirannya. Yang membuat gangguan ini banyak menimbulkan kematian pada bayi baru lahir.

6.      KANGKER PARU-PARU
Kanker Paru-Paru (Karsinoma Pulmonar) | Kanker paru-paru adalah kondisi dimana organ paru-paru mengalami ketidaknormalan pada sel-selnya. Sel-sel tersebut mengalami proliferasi atau pertumbuhan yang cepat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvNhYy9MHP5ux6JoYvavpviqHbonyDAokP2sWhZdB_IqRUHi_wk16mjZITPLcB6vwE-xCdR9p7O_UW9DHqz4bxoN48ucY0k5dZMZmrJe1xIGi6ZF_3hSu0i38JHslhwDWb8gLQdioIDBw/s640/kanker-paru-paru.jpg
Ada banyak faktor yang dapat memicu timbulnya gangguan hebat ini, seperti merokok, pulusi udara, bawaan genetik, terpapar arsenik (senyawa yang biasanya terdapat pada pestisida), ataupun terpapar karbonil nikel (pelebur nikel).
Adapun kita dapat mengenali anda-tanda dan gejala yang menunjukkan adanya kanker paru-paru, diantaranya adalah:
1 | gejala pada saluran napas: batuk, batuk darah, bengek atau napas pendek,
2 | gejala sistemik: berat badan turun, demam, gada pada kuku jari, atau kelelahan,
3 | gejala karena tekanan di daerah lokal: nyeri dada, nyeri tulang, obstruksi vena cava superior, kesulitan menelan.
7.      ASMA
Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas. Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.

manusia purba



PENELITIAN MANUSIA PURBA DI SANGIRAN
DAN TRINIL

A.    Sangiran
Perjalanan kisah perkembangan manusia di dunia tidak dapatkita lepaskan dari keberadaan bentangan luas perbukitan tandus yang berada diperbatasan Kabupaten Sragen dan kabupaten Karanganyar. Lahan itu dikenal dengan nama Situs Sangiran. Didalam buku Harry Widianto dan Truman manjuntak, Sangiran Menjawab Dunia diterangkan bahwa Sangiran merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari Kala Pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia.
Lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia dunia,yang memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu. Situs Sangiran itu mempunyai luas delapan kilometer pada arah utara-selatan dan tujuh kilometer arah timur-barat. Situs Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa cekungan besardi pusat kubah akibat adanya erosi di bagian puncaknya. Kubah raksasa itu diwarnai dengan perbukitan yang bergelombang. Kondisi deformasi geologis itu menyebabkan tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung fosil-fosil manusia purba dan binatang, termasuk artefak. Berdasarkan materi tanahnya, Situs Sangiran berupa endapan lempung hitam dan pasir fluvio volkanik, tanahnya tidak subur dan terkesan gersang pada musim kemarau.
Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C. Schemulling tahun 1864, dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran. Semenjak dilaporkan chemulling situs itu seolah-olah terlupakan dalam waktu yang lama. Eugene Dubois juga pernah datang ke Sangiran, akan tetapi ia kurang tertarik dengan temuan-temuan di wilayah Sangiran. Pada 1934,G.H.R von Koenigswald menemukan artefak litik di wilayah Ngebung yang terletak sekitar dua km di barat laut kubah Sangiran. Artefak litik itulah yang kemudian menjadi temuan penting bagi Situs Sangiran. Semenjak penemuan von Koenigswald, Situs Sangiran menjadi sangat terkenal berkaitan dengan penemuan-penemuan fosil Homo erectus secara sporadis dan berkesinambungan. Homo erectus adalah takson paling penting dalam sejarah manusia, sebelum masuk pada tahapan manusia Homo sapiens, manusia modern. Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran tentang evolusi fisik manusia saja, akan tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang evolusi budaya, binatang, dan juga lingkungan. Beberapa fosil yang ditemukan dalam seri geologis-stratigrafis yang diendapkan tanpa terputus selama lebih dari dua juta tahun, menunjukan tentang hal itu. Situs Sangiran telah diakui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan secara resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO. Perhatikan baik-baik gambar fosil manusia purba di samping, fosil itu juga disebut sebagai Sangiran 17 sesuai dengan nomor seri penemuannya. Fosil itu merupakan fosil Homo erectus yang terbaik di Sangiran. Ia ditemukan diendapan pasir fluvio-volkanik di Pucang, bagian wilayah Sangiran. Fosil itu merupakan dua diantara Homo erectus di dunia yang masih lengkap dengan mukanya. Satu ditemukan di Sangiran dan satu lagi di Afrika.
B.     Trinil, Ngawi, Jawa Timur
Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah administrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tinggalan purbakala telah lebih dulu ditemukan di daerah ini jauh sebelum von Koenigswald menemukan Sangiran pada 1934. Ekskavasi yang dilakukan oleh Eugene Dubois di Trinil telah membawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan. Penggalian Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan atap tengkorak Pithecanthropus erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh danfragmen) yang menunjukkan pemiliknya telah berjalan tegak.
Tengkorak Pithecanthropus erectus dari Trinil sangat pendek tetapi memanjang ke belakang.Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera(600 cc) dan otak manusia modern (1.200-1.400cc). Tulang kening sangat menonjol dan di bagian belakang mata, terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang. Pada bagian belakang kepala terlihat bentuk yang meruncing yang diduga pemiliknya merupakan perempuan. Berdasarkan kaburnya sambungan perekatan antar tulang kepala, ditafsirkan inividu ini telah mencapai usia dewasa. Selain tempat-tempat di atas, peninggalan manusia purba tipe ini juga ditemukan di Perning, Mojokerto, Jawa Timur; Ngandong, Blora, Jawa Tengah, Sambung macan, Sragen.
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli, dapatlah direkonstruksi beberapa jenis manusia purba yang pernah hidup di zaman praaksara.
1.      Jenis Meganthropus
Jenis manusia purba ini terutama berdasarkan penelitianvon Koenigswald di Sangiran tahun 1936 dan 1941 yang menemukan fosil rahang manusia yang berukuran besar. Darihasil rekonstruksi ini kemudian para ahli menamakan jenis manusia ini dengan sebutan Meganthropus paleojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa. Jenis manusia purbaini memiliki ciri rahang yang kuat dan badannya tegap. Diperkirakan makanan jenis manusia ini adalah tumbuh-tumbuhan. Masa hidupnya diperkirakan pada zaman Pleistosen Awal.
2.      Jenis Pithecanthropus
Jenis manusia ini didasarkan pada penelitian Eugene Dubois tahun 1890 di dekat Trinil, sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, di wilayah Ngawi. Setelah direkonstruksi terbentuk kerangka manusia, tetapi masih terlihat tanda-tanda kera. Oleh karena itujenis ini dinamakan Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini juga ditemukan di Mojokerto, sehingga disebut Pithecanthropus mojokertensis. Jenis manusia purba yang juga terkenal sebagai rumpun Homo erectusini paling banyak ditemukan di Indonesia. Diperkirakan jenis manusia purba ini hidup dan berkembang sekitar zaman Pleistosen Tengah.
3.      Jenis Homo
Fosil jenis Homo ini pertama diteliti oleh von Reitschotendi Wajak. Penelitian dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama kawan-kawan dan menyimpulkan sebagai jenis Homo. Ciri-ciri jenis manusia Homo ini muka lebar, hidung dan mulutnya menonjol. Dahi juga masih menonjol, sekalipun tidak semenonjol jenis Pithecanthropus. Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang. Hidup dan perkembangan jenis manusia ini sekitar40.000 – 25.000 tahun yang lalu. Tempat-tempat penyebarannya tidak hanya di Kepulauan Indonesia tetapi juga di Filipina dan Cina Selatan.
Homo sapiens artinya ‘manusia sempurna’ baik dari segi fisik, volume otak maupun postur badannya yang secara umum tidak jauh berbeda dengan manusia modern. Kadang-kadang Homo sapiens juga diartikan dengan ‘manusia bijak’ karena telah lebih maju dalam berfikir dan menyiasati tantangan alam. Bagaimanakah mereka muncul ke bumi pertama kali dan kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru duniahingga saat ini? Para ahli paleoanthropologi dapat melukiskan perbedaan morfologis antara Homo sapiens dengan pendahulunya, Homo erectus. Rangka Homo sapiens kurang kekar posturnya dibandingkan Homo erectus. Salah satu alasannya karena tulang belulangnya tidak setebal dan sekompak Homo erectus. Hal ini mengindikasikan bahwa secara fisik Homo sapiens jauh lebih lemah dibanding sang pendahulu tersebut. Di lain pihak, ciri-ciri morfologis maupun biometriks Homo sapiens menunjukkan karakter yang lebih berevolusi dan lebih modern dibandingkan dengan Homo erectus. Sebagai misal, karakter evolutif yang paling signifikan adalah bertambahnya kapasitas otak. Homo sapiens mempunyai kapasitas otak yang jauh lebih besar (rata-rata 1.400 cc), dengan atap tengkorak yang jauh lebih bundar dan lebih tinggi dibandingkan dengan Homo erectus yang mempunyai tengkorak panjang danrendah, dengan kapasitas otak 1.000 cc. Segi-segi morfologis dan tingkatan kepurbaannya menunjukkan ada perbedaan yang sangat nyata antara kedua spesies dalam genus Homo tersebut. Homo sapiens akhirnya tampil sebagai spesies yang sangat tangguh dalam beradaptasi dengan lingkungannya, dan dengan cepat menghuni berbagai  permukaan dunia ini. Berdasarkan bukti-bukti penemuan, sejauh ini manusia modern awal di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara paling tidak telah hadir sejak 45.000 tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, kehidupan manusia modern ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu (i) kehidupan manusia modern awal yang kehadirannya hingga akhir zaman es (sekitar 12.000 tahun lalu), kemudian dilanjutkan oleh (ii) kehidupan manusia modern yang lebih belakangan, dan berdasarkan karakter fisiknya dikenal sebagai ras Austro melanesoid. (iii) mulai di sekitar 4000 tahun lalu muncul penghuni baru di Kepulauan Indonesia yang dikenal sebagai penutur bahasa Austronesia. Berdasarkan karakter fisiknya, makhluk manusia ini tergolong dalam ras Mongolid. Ras inilah yang kemudian berkembang hingga menjadi bangsa Indonesia sekarang.
Beberapa spesimen (penggolongan) manusia Homo sapiens dapat dikelompokkan sebagai berikut,
a.       Manusia Wajak
Manusia Wajak (Homo wajakensis) merupakan satu-satunya temuan di Indonesia yang untuk sementara dapat disejajarkan perkembangannya dengan manusia modern awal dari akhir Kala Pleistosen. Pada tahun 1889, manusia Wajak ditemukan oleh B.D. van Rietschoten di sebuah ceruk di lereng pegunungan karst di barat laut Campur darat, dekat Tulung agung, Jawa Timur.
b.      Manusia Liang Bua
Pengumuman tentang penemuan manusia Homo floresiensis tahun 2004 menggemparkan dunia ilmu pengetahuan. Sisa-sisa manusia ditemukan di sebuah gua Liang Bua oleh tim peneliti gabungan Indonesia dan Australia. Sebuah gua permukiman prasejarah di Flores. Liang Bua bila diartikan secara harfiah merupakan sebuah gua yang dingin. Sebuah gua yang sangat lebar dan tinggi dengan permukaan tanah yang datar, merupakan tempat bermukim yang nyaman bagi manusia pada masa praaksara. Hal itu bisa dilihat dari kondisi lingkungan sekitar gua yang sangat indah,yang berada di sekitar bukit dengan kondisi tanah yang datar di depannya. Liang Bua merupakan sebuah temuan manusia modern awal dari akhir masa Pleistosen di Indonesia yang menakjubkan yang diharapkan dapat menyibak asal usul manusia di Kepulauan Indonesia. Manusia Liang Bua ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood pada bulan September 2003 lalu. Temuan itu dianggap sebagai penemuan spesies baru yang kemudian diberi nama Homo floresiensis, sesuai dengan tempat ditemukannya fosil manusia Liang Bua. Pada tahun 1950-an, Th. Verhoeven lebih dahulu menemukan beberapa fragmen tulang manusia di Liang Bua. Saat itu ia menemukan tulang iga yang berasosiasi dengan berbagai alat serpih dan gerabah. Tahun 1965, ditemukan tujuh buah rangka manusia beserta beberapa bekal kubur yang antara lain berupa beliung dan barang-barang gerabah. Diperkirakan Liang Bua merupakan sebuah situs neolitik dan paleometalik. Manusia Liang Bua mempunyai ciri tengkorak yang panjang dan rendah, berukuran kecil, dengan volume otak 380 cc. Kapasitas kranial tersebut berada jauh di bawah Homo erectus (1.000 cc), manusia modern Homo sapiens(1.400cc), dan bahkan berada di bawah volume otak simpanse (450 cc).[ps]